Awan warnanya seputih kapas. Air tak berwarna alias bening. Tapi mengapa ketika mendung awan berubah warna jadi gelap, ya? Jawabannya karena menyerap cahaya dan tidak menyebarkannya.
Foto: inhabitat.com |
Partikel-partikel di atmosfer menghamburkan cahaya dari matahari, tata surya yang gelap, dan akhirnya mengtinjauankan warna biru pada langit. Jadi, langit berwarna biru karena faktor tersebut. Tapi tidak demikian dengan awan, ia tidak membiaskan warna biru melainkan menyebarkan semua warna cahaya sehingga akhirnya membentuk warna putih.
Untuk lebih memahami ini coba ingat pelajaran fisika tentang prisma warna. Warna putih yang diteruskan lewat prisma tersebut mengtinjauankan banyak warna pelangi. Begitulah kira-kira prinsip awan, ia mengumpulkan semua warna dan mengtinjauankan warna putih.
Demikian pula, karena awan menyerap semua cahaya, maka begitu uap air pembentuk hujan atau salju semakin banyak berkumpul, yang ditinjauankan adalah warna gelap (kelabu). Ini terjadi karena begitu tebalnya lapisan air dalam awan tersebut. Berarti, semakin gelap awan yang kita lihat, semakin tebal dan tinggi air yang ada.
Untuk lebih memahami ini coba ingat pelajaran fisika tentang prisma warna. Warna putih yang diteruskan lewat prisma tersebut mengtinjauankan banyak warna pelangi. Begitulah kira-kira prinsip awan, ia mengumpulkan semua warna dan mengtinjauankan warna putih.
Demikian pula, karena awan menyerap semua cahaya, maka begitu uap air pembentuk hujan atau salju semakin banyak berkumpul, yang ditinjauankan adalah warna gelap (kelabu). Ini terjadi karena begitu tebalnya lapisan air dalam awan tersebut. Berarti, semakin gelap awan yang kita lihat, semakin tebal dan tinggi air yang ada.
Posting Komentar